Cara ini bisa bikin Keren Foto Gelap-gelapan

Di kegelapan Sea Aquarium Singapura, sepasang turis lagi selfie. Keduanya agak kerepotan pada awal-awal menjepret lantaran keadaan tengah lowlight dengan kata lain gelap-gelapan. 

Tetapi pada jepretan selanjutnya, sang wanita keluarkan hp serta menyalakan lampu flash dengan agak lama (continues light). Di sebelahnya, si pria juga leluasa memencet shutter di depan aquarium raksasa tanpa ada mesti takut fotonya akan under exposure dengan kata lain gelap gulita. 

Mengambil cerita itu, kekuatan flash di kamera memanglah dapat dimaksimalkan. Telebih dengan tehnologi lampu LED yang jelas memancar, flash ini dapat bekerja maksimal dengan keadaan ruangan yang gelap. Makin gelap ruang, makin jelas juga sinar yang dihasilkan. 

Untuk menunjukkan itu, pemotretan dikerjakan dengan berbekal flashlight smartphone semata. Pada awal mulanya, mini tripod disediakan juga sebagai light stand. Dengan pertolongan light stand itu, lampu flash bakal menyorot dengan cara terus-terusan (continues light) dengan stabil pada subyek photo. 

Dua buah kamera kuno jadikan jenis yaitu Kodak Duaflex IV serta Trusite Minicam yang beken th. 50an. Keduanya diletakkan pada backdrop yang telah diseting sedemikian rupa hingga diinginkan dapat keluarkan ciri-ciri Kodak Duaflex IV serta Trusite Minicam. 

Diluar itu, selembar duit kertas juga dijajal untuk mengeksplorasi kekuatan flashlight pada keadaan super lowlight. Lampu flash diletakkan di belakang pintu hingga membuahkan cahaya memanjang yang menerpa duit kertas. 

Langkah paling akhir yaitu mempersiapkan tripod untuk menyokong kamera. Tak lain untuk menghadapi speed lambat yang perlu ditempuh lantaran keadaan low light. Mungkin kecepatan dipaksa sampai 1/60, tetapi ISO mesti di atas 2500 dengan diafragma sampai f/1, 8. Konsekwensinya, photo akan grainy (bintik pasir) - suatu hal yang dijauhi dalam pemotretan kesempatan ini. 

Sesudah seluruhnya siap, shutter dipencet dengan ukuran diafragma-ISO-speed yang berlainan untuk temukan gambar yang di idamkan. Patokan dasarnya pada ISO 100 serta ISO 200, hingga speed serta diafragma sesuaikan pada moda Manual hingga membuahkan gambar akhir seperti dalam tulisan ini. 

Oh iya, pemotretan dikerjakan dengan terus menjaga komposisi serta angle yang terarah. Pemakaian rule of thirds dipakai untuk membuahkan photo yang gampang diolah serta informatif. 

Dengan taste serta feel tidak sama, siapa saja dapat menjajal kekuatan lampu flash smartphone semasing dirumah dengan style serta subyek photo yg tidak mesti sama. Dapat sebatas untuk dishare ke media sosial, jadi wallpaper computer atau sekalian mengasah kepekaan visual. Tersebut penyebab, memphoto demikian mengasyikkan.(detik.com)